Pengertian Pembelajaran
Pengembangan Kreatif
Proses pembelajaran yang dirancang agar
mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap
menyenangkan. Menciptakan linkungan belajar yang kondusif/ bermakna yang mampu
memberikan siswa keterampilan pengetahuan dan sikap untuk hidup.
Manfaat Pembelajaran Pengembangan Kreatif
Bagi Anak:
· Belajar
lebih efektif dan mendalam
· Anak
lebih kritis dan kreatif
· Suasana
dan pengalaman belajar bervariasi
· Meningkatkan
kematangan emosional/sosial
· Produktivitas
siswa tinggi
· Siap
menghadapi perubahan dan berpartisipasi dalam proses perubahan
Dalam
pembelajaran kratif, terdapat teknk-teknik tertentu yang penggunaannya harus
disesuaikan dengan fungsi dan tahap pembelajaran.
Metode dan teknik kreatif
berikut mengacu kepada model pembelajaran kreatif dari Treffinger (1980) yang
telah disusun oleh Conny R. Semiawan (1997). Model pembelajaran kreatif oleh
Treffinger dikelompokkan menjadi tiga tingkat. Tingkat pertama adalah
pengembangan fungsi pemikiran divergen; tingkat kedua adalah pengembangan
proses pemikiran dan perasaan yang majemuk. Tingkat ketiga adalah keterlibatan
dalam tantangan nyata. Uraian masing-masing dari tingkatan tersebut disajikan
sebagai berikut:
Teknik-teknik Kreatif
tingkat pertama
Teknik pemebelajaran tingkat
pertama yang menekankan pada fungsi-fungsi divergen diantara lain menggunakan
teknik pemanasan, pemikiran, dan perasaan terbuka, sumbang saran dan
penangguhan kritik, daftar penulisan gagasan, penyusunan sifat, dan hubungan
yang dipaksakan. Metode pembelajaran kreatif tingkat pertama ini mempunyai
beberapa ciri umum sebagai beikut:
· Pengahiran
terbuka (oopen endedess). Kegiatan-kegiatan pada tingkat ini menghendaki
ditemukannya sejumlah kemungkinan jawaban. Bukan dikemukakannya semua jawaban
yang benar.
· Penerimaan
banyak gagasan dan jawaban yang berbeda. Konsekuensi dari bervariasinya jawaban
yang diinginkan adalah ditemukannya jawaban-jawaban yang bervariasi, yang
kadang-kadang ada yang tidak lazim, aneh, atau luar biasa. Terhadap yang
demikian itu kita harus membina dan menghargai, sebagaimana kita menghargai
gagasan yang wajar.
· Gagasan
tingkat satu membina kita untuk menerima pandangan yang baru dan melihat
melebihi pemikiran biasa atau pikiran yang terikat dengan kita.
· Guru
bertindak sebagai kamera yang menangkap sebanyak mungkin dalam setiap situasi.
Beberapa teknik kreatif
tingkat pertama seperti disebutkan diatas diuraikan sebagai berikut:
· Pemanasan
Teknik pemanasan ini pada
intinya merupakan kegiatan peserta didik yang digunakan pada tahap awal pembelajaran.
Tahap pemanasan ini mengupayakan adanya kondisi pelepasan pikiran peserta didik
dengan cara pembebasan diri dari peraturan-peraturan dan hukum-hukum berpikir
yang berlaku. Peserta didik dikondisikan untuk terbebas dari kebiasaan menjawab
dengan tepat, dari batasan batasan-batasan waktu, serta diarahkan untuk lebih
banyak menghasilkan ide.
Dengan kegiatan pemanasan
tersebut diharapkan peserta didik sudah masuk pada suasana pemikiran yang siap
untuk menelaah hal dan masalah baru yang akan dipelajari pada tahap
pembelajaran berikutnya.
· Pemikran
dan Perasaan Berakhir Terbuka
Teknik pemikiran dan
perasaan berakhir terbuka ingin mengupayakan agar peserta didik terdorong
memunculkan perilaku divergen. Perilaku ini dapat dirangsang dengan cara
mengajukan pertanyaan dan memungkinkan peserta didik mengungkapkan segala
perasaan dan pikiran sebagai jawaban. Adapun kegiatan pemikiran dan perasaan
pengahiran terbuka dapat dicontohkan sebagai berikut:
· Andai
kata
Pertanyaan ini dapat
diungkapkan melalui pertanyaan tentang situasi yang tidak benar atau sesuatu
yang bertentangan dengan fakta.
· Peningkatan
suatu roduk
Pertanyaan ini dapat
diungkapkan melalui pengungkapan pemikiran pengembangan atau peningkatan
terhadap suatu kondisi yang telah ada. Contoh: Bagaimana cara memperbaiki cara
belajar yang biasa dilakukan sekarang.
· Pemulaan
yang tidak selesai
Pertanyaan ini dapat dikemukakan
dengan menyajikan suatu kondisi yang belum selesai atau belum sempurna, untuk
dipikirkan kemungkinan penyelesaian atau penyempurnaannya.
· Penggunaan
baru dari objek-objek umum
Pertanyaan ini dapat
dikemukakan melalui penyajian suatu benda atau hal untuk dipikirkan fungsi
lainnya dilain fungsi yang lazim. Contoh: tali sepatu, kancing baju, kumis, dan
lain sebagainya.
· Alternatif judul
Pertanyaan ini dapat
dikemukakan melalui penyajian suatu stimulasi untuk dipikirkan judulnya yang
tepat. Contoh kepada peserta didik diperlihatkan naskah sebuah cerita, lukisan,
atau gambar-gambar tentang sesuatu.
· Membantu
siswa atau anak mengajukan pertanyaan.
Kegiatan ini dilakukan mengingat pada
biasanya siswa beranggapan bahwa gurulah yang banyak mengajukan pertanyaan dalam
konteks pembelajaran. Disini siswa diberi kesempatan untuk memikirkan banyak
pertanyaan. Melalui strategi pemikiran dan persaan terbuka ini diharapkan peserta
didik akan terangsang untuk meningkatkan rasa ingin tahunya dan menguatkan
minat untuk terlibat dalam aktivitas pembelajaran.
Informasi yang saya butuhkan. bosen dengan cara mengajar yang biasa, ditinggalkan saja
BalasHapus