Selasa, 11 Desember 2012

Komunikasi Yang Efektif Untuk Meningkatkan Minat Belajar Anak

Membimbing anak usia dini sangat diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada anak agar dapat berkembang secara optimal. Komunikasi mensyaratkan bahwa pendidik (sebagai sumber) harus berupaya agar pesan yang diutarakannya benar-benar mengena dan membuat anak tertarik. Ketertarikan ini akan menumbuhkan minat anak untu belajar dan mengembangkan potensi pribadinya.

Kemampuan berkomunikasi terutama dengan anak didik, bertujuan agar pesan yang disampaikan dapat memotivasi meningkatkan minat anak dalam belajar. Prinsip yang digunakan guru untuk berkomuniasi secara efektif dengan murid yaitu;
Berbicara dengan anak dengan intonasi yang berbeda-beda sesuai kebutuhan, karena intonasi yang monoton membuat anak bosan dan menolak. Guru menggunakan suara bervolume sedang dan berbisik-bisik pada saat biasa, sedangkan saat dibutuhkan penekanan, menggunakan suara yang lebih besar.
· Pada saat guru berkomunikasi dengan anak  terjalin hubungan keakraban
· Guru berkomunikasi dengan sikap sopan dan santun kepada anak didik
· Guru berkomunikasi dengan bahasa anak, bukan dengan menggunakan bahasa bayi
· Menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi apabila diperlukan/penting
· Mengkomunikasikan dengan jelas kepada anak mengenai ekspektasi (harapan) guru dan dijalankan dengan konsisten.
Kekuatan komunikasi pendidik bisa muncul karena kekuatan kemampuan pendidik dalam memahami anak, cara pendidik menjalin kedekatan dengan anak, dan sebagainya. Kekuatan pesan yang disampaikan mengandung pengertian bagaimana pesan yang disampaikan pendidik membangkitkan ketertarikan dan minat anak untuk belajar.
Ada beberapa prinsip komunikasi yang efektif yang bisa digunakan oleh orang tua untuk meningkatkan minat belajar anak:
· Orang tua memberikan kebebasan anak untuk berkreasi, anak terpacu untuk membuat karya  unik
· Orang tua menerima berbagai jawaban anak terhadap pertanyaan tertentu, anak belajar berpikir luas
· Orang tua menerangkan materi dengan sudut pandang yang unik, anak terpacu rasa ingin tahunya
· Orang tua memberikan penjelasan awal secara jelas sebelum anak memmulai pekerjaannya, anak mendapatkan pengetahuan awal secara efektif
· Orang tua menggunakan alat peraga, anak mempunyai modal pengetahuan awal yang lebih terbayang
· Orang tua menerangkan dengan eksperimen, anak terpacu rasa ingin tahunya dan belajar mengamati terjadinya suatu fenomena
· Orang tua memberikan ulasan dan kesimpulan terhadap apa yang dikerjakan anak, anak memahmi maksud pekerjaan dan berpikir secara utuh
· Orang tua mengingatkan isi cerita dengan fenomena yang pernah dilihat anak, anak belajar berfikir mengingatkan satu hal dengan hal yang lain
· Orang tua memberikan kesempatan anak untuk bercerita, anak belajar mengungkapkan apa yang dipikirkan dan mengungkapkan gagasan secara lebih terstrtuktur
· Orang tua membimibing anak trampil di depan forum, anak belajar berani berkreasi di depan orang banyak
· Orang tua melakukan pendampingan secara pribadi kepada anak, anak memilki keamanan psikologis untuk berkreasi
· Orang tua melayani pertanyaan-pertanyaan anak- anak nyaman untuk berpendapat dan terpuaskan
· Orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba lagi, anak belajar menyelesaikan pekerjaan dengan inovasi baru
· Orang tua menjalin kederkatan, anak memiliki rasa aman secara psikologis untuk berkreasi
· Orang tua melibatkan anak secara aktif dalam belajar, anak merasa ikut memiliki dan tumbuh minat belajarnya
· Orang tua melibatkan diri dalam kegiatan anak, anak lebih bersemangat dalam berkreasi
· Orang tua menciptakan suasana menyenangkan, anak menyenangi materi dan memiliki kepuasan pribadi dalam berkreasi
· Orang tua menciptakan suasana bersemangat dalam belajar, anak lebih termotivasi
· Orang tua menjaga konsentrasi anak, anak afektif dalam mendalami materi
· Orang tua memberikan penghargaan [reward] yang bervariasi, anak mempunyai motivasi untik menghasilkan karya terbaik
· Orang tua mengembangkan cara inovatif dalam mengajar, anak belajar berfikir meluas
· Orang tua menggunakan ekspresi mimik dan gerak, anak belajar untuk menghayati pekerjaannya
Usaha-usaha Guru dan Orang Tua dalam Kolaborasi AUD
Guru dan orang tua harus menciptakan hubungan positif dalam rangka menumbuhkan semangat belajar anak. Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh guru dalam membuka pintu untuk membangun komunikasi langsung. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi maka guru bisa memanfaatkan sms, email, atau pesawat telepon untuk membuka komunikasi dengan orang tua, atau kalaupun media-media komunikasi di atas belum memungkinkan untuk digunakan maka cara-cara manual seperti mengirim surat atau kuisioner yang berisi informasi tentang perkembangan kognitif, psikomotorik dan afektif anak dapat dilakukan oleh guru. Guru dapat menyediakan waktu sekali sebulan untuk melakukan hal ini.
Sebaliknya orang tua juga perlu mengambil inisiatif dalam membuka jalur komunikasi dengan guru. Orang tua hendaknya bisa memberikan informasi-informasi yang berguna bagi guru tentang kondisi anak di rumah. Orang tua bisa melakukannya dengan menghubungi guru secara langsung di rumahnya atau melalui SMS, atau melalui telepon di luar jam mengajarnya. Orang tua juga bisa membina hubungan dengan pihak sekolah dengan cara sedapat mungkin menghadiri undangan dari pihak sekolah, karena momen seperti rapat-rapat orang tua merupakan sarana yang efektif untuk menyampaikan pendapat, uneg-uneg serta usul saran  bagi pihak sekolah.
Untuk mendukung kerja sama yang baik maka guru dan orang tua harus mengetahui apa yang bisa mereka lakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar anak. Guru harus menempatkan usaha memotivasi siswa pada perencanaan pembelajarannya. Sebagai mana yang diungkapkan oleh Gagne yang dikutip oleh Abdul Majid (2008:69) Siswa sadar akan tujuan yang harus dicapai dan bersedia melibatkan diri. Hal ini sangat berperan karena siswa harus berusaha untuk memeras otaknya sendiri. Kalau kadar motivasinya rendah siswa akan cenderung membiarkan permasalahan yang diajukan. Maka peran guru dalam hal ini adalah menimbulkan motivasi siswa dan menyadarkan siswa akan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar