Kemampuan berkomunikasi terutama dengan anak didik, bertujuan agar
pesan yang disampaikan dapat memotivasi meningkatkan minat anak dalam belajar.
Prinsip yang digunakan guru untuk berkomuniasi secara efektif dengan murid
yaitu;
Berbicara dengan anak dengan intonasi yang berbeda-beda sesuai
kebutuhan, karena intonasi yang monoton membuat anak bosan dan menolak. Guru
menggunakan suara bervolume sedang dan berbisik-bisik pada saat biasa,
sedangkan saat dibutuhkan penekanan, menggunakan suara yang lebih besar.
· Pada saat guru
berkomunikasi dengan anak terjalin
hubungan keakraban
· Guru berkomunikasi
dengan sikap sopan dan santun kepada anak didik
· Guru berkomunikasi
dengan bahasa anak, bukan dengan menggunakan bahasa bayi
· Menggunakan bahasa tubuh
untuk berkomunikasi apabila diperlukan/penting
· Mengkomunikasikan dengan
jelas kepada anak mengenai ekspektasi (harapan) guru dan dijalankan dengan
konsisten.
Kekuatan
komunikasi pendidik bisa muncul karena kekuatan kemampuan pendidik dalam
memahami anak, cara pendidik menjalin kedekatan dengan anak, dan sebagainya.
Kekuatan pesan yang disampaikan mengandung pengertian bagaimana pesan yang
disampaikan pendidik membangkitkan ketertarikan dan minat anak untuk belajar.
Ada beberapa prinsip
komunikasi yang efektif yang bisa digunakan oleh orang tua untuk meningkatkan
minat belajar anak:
· Orang tua memberikan
kebebasan anak untuk berkreasi, anak terpacu untuk membuat karya unik
· Orang tua menerima
berbagai jawaban anak terhadap pertanyaan tertentu, anak belajar berpikir luas
· Orang tua menerangkan
materi dengan sudut pandang yang unik, anak terpacu rasa ingin tahunya
· Orang tua memberikan
penjelasan awal secara jelas sebelum anak memmulai pekerjaannya, anak mendapatkan
pengetahuan awal secara efektif
· Orang tua menggunakan
alat peraga, anak mempunyai modal pengetahuan awal yang lebih terbayang
· Orang tua menerangkan
dengan eksperimen, anak terpacu rasa ingin tahunya dan belajar mengamati
terjadinya suatu fenomena
· Orang tua memberikan
ulasan dan kesimpulan terhadap apa yang dikerjakan anak, anak memahmi maksud
pekerjaan dan berpikir secara utuh
· Orang tua mengingatkan
isi cerita dengan fenomena yang pernah dilihat anak, anak belajar berfikir
mengingatkan satu hal dengan hal yang lain
· Orang tua memberikan
kesempatan anak untuk bercerita, anak belajar mengungkapkan apa yang dipikirkan
dan mengungkapkan gagasan secara lebih terstrtuktur
· Orang tua membimibing
anak trampil di depan forum, anak belajar berani berkreasi di depan orang
banyak
· Orang tua melakukan
pendampingan secara pribadi kepada anak, anak memilki keamanan psikologis untuk
berkreasi
· Orang tua melayani
pertanyaan-pertanyaan anak- anak nyaman untuk berpendapat dan terpuaskan
· Orang tua memberikan
kesempatan kepada anak untuk mencoba lagi, anak belajar menyelesaikan pekerjaan
dengan inovasi baru
· Orang tua menjalin
kederkatan, anak memiliki rasa aman secara psikologis untuk berkreasi
· Orang tua melibatkan
anak secara aktif dalam belajar, anak merasa ikut memiliki dan tumbuh minat
belajarnya
· Orang tua melibatkan
diri dalam kegiatan anak, anak lebih bersemangat dalam berkreasi
· Orang tua menciptakan
suasana menyenangkan, anak menyenangi materi dan memiliki kepuasan pribadi
dalam berkreasi
· Orang tua menciptakan
suasana bersemangat dalam belajar, anak lebih termotivasi
· Orang tua menjaga
konsentrasi anak, anak afektif dalam mendalami materi
· Orang tua memberikan
penghargaan [reward] yang bervariasi, anak mempunyai motivasi untik
menghasilkan karya terbaik
· Orang tua mengembangkan
cara inovatif dalam mengajar, anak belajar berfikir meluas
· Orang tua menggunakan
ekspresi mimik dan gerak, anak belajar untuk menghayati pekerjaannya
Usaha-usaha Guru dan Orang Tua dalam Kolaborasi
AUD
Guru dan orang tua harus menciptakan hubungan positif
dalam rangka menumbuhkan semangat belajar anak. Ada banyak cara yang bisa
dilakukan oleh guru dalam membuka pintu untuk membangun komunikasi langsung.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi maka guru bisa memanfaatkan sms,
email, atau pesawat telepon untuk membuka komunikasi dengan orang tua, atau
kalaupun media-media komunikasi di atas belum memungkinkan untuk digunakan maka
cara-cara manual seperti mengirim surat atau kuisioner yang berisi informasi
tentang perkembangan kognitif, psikomotorik dan afektif anak dapat dilakukan
oleh guru. Guru dapat menyediakan waktu sekali sebulan untuk melakukan hal ini.
Sebaliknya orang tua juga perlu mengambil inisiatif dalam
membuka jalur komunikasi dengan guru. Orang tua hendaknya bisa memberikan
informasi-informasi yang berguna bagi guru tentang kondisi anak di rumah. Orang
tua bisa melakukannya dengan menghubungi guru secara langsung di rumahnya atau
melalui SMS, atau melalui telepon di luar jam mengajarnya. Orang tua juga bisa
membina hubungan dengan pihak sekolah dengan cara sedapat mungkin menghadiri
undangan dari pihak sekolah, karena momen seperti rapat-rapat orang tua
merupakan sarana yang efektif untuk menyampaikan pendapat, uneg-uneg serta usul
saran bagi pihak sekolah.
Untuk mendukung kerja sama yang baik maka guru dan orang
tua harus mengetahui apa yang bisa mereka lakukan untuk menumbuhkan motivasi
belajar anak. Guru harus menempatkan usaha memotivasi siswa pada perencanaan
pembelajarannya. Sebagai mana yang diungkapkan oleh Gagne yang dikutip oleh
Abdul Majid (2008:69) Siswa sadar akan tujuan yang harus dicapai dan bersedia
melibatkan diri. Hal ini sangat berperan karena siswa harus berusaha untuk
memeras otaknya sendiri. Kalau kadar motivasinya rendah siswa akan cenderung
membiarkan permasalahan yang diajukan. Maka peran guru dalam hal ini adalah
menimbulkan motivasi siswa dan menyadarkan siswa akan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar