Metode pembelajaran sangat banyak jenisnya, namun tidak semuanya cocok bagi
program kegiatan anak TK. Misalnya metode ceramah, kurang cocok karena metode
ceramah menurut anak memusatkan perhatian dalam waktu lama, padahal rentang
waktu perhatian anak usai dini relatif singkat.
Berdasarkan pertimbangan karakteristik anak TK yang tidak lepas dari
kegiatan bermain, ada beberapa metode dan teknik bermain yang sesuai dan dapat
digunakan pada program kegiatan belajar di TK, antara lain sebagai berikut:
A. Bercerita
Bercerita merupakan salah satu metode dan teknik bermain yang banyak
dipergunakan di TK. Bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar
bagi anak TK dengan membakan cerita kepada anak secara lisan. Seorang guru TK
hendaklah mampu menjadi seorang pendongeng yang baik yang akan menjadikan
cerita sebagai kegiatan bermain yang menarik dan dapat menjadikan pengalaman
yang unik bagi anak.
Ada beberapa macam teknik bercerita yang dapat digunakan oleh guru, antara
lain membaca langsung dari buku, menceritakan dongeng, menggunakan ilustrasi
gambar dari buku, menggunakan papan panel, menggunakan media boneka, dan
menarikan jar-jari tangan.
1. Membaca Langsung dari Buku Cerita
Seorang guru TK sekurang-kurangnya haruslah menguasai teknik bercerita
dengan membacakan langsung dari buku. Adakanlah kegiatan ini dikelas sebanyak 2
sampai 3 kali setiap minggunya. Bisa saja satu cerita dibacakan kembali atau
dibacakan secara bertahap/ tidak dituntaskan saat itu juga agar anak penasaran
sehingga mereka akan menantikan kegiatan ini dihari berikutnya. Banyak sekali
manfaat yang dapat dipetik anak pada kegiatan ini. Khususnya proses baca tulis
pada anak TK dapat dimulai pada kegiatan ini. Anak-anak dapat melihat antara
hubungan gambar dengan tulisan dan menemukan pula suara/ ejaan/kata.
2. Menceritakan Dongeng
Mendongeng merupakan cara bercerita yang
meneruskan warisan budaya dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Dapat
dikatakan mendongeng merupakan teknik bercerita yang telah dikenal paling lama.
Selain dapat dipergunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kebijakan kepada anak,
juga anak dapat ,mengenalkan daerah, budaya, adat istiadat dari tempat dongeng
itu berasal. Oleh karena itu dongeng perlu diperhatikan dalam kehidupan anak TK
untuk mampu mendengarkan cerita tanpa ilustrasi gambar karena menuntut
pemusatan perhatian yang lebih besar dibandingkan bila anak mendengarkan cerita
dari buku bergambar. Sebagai guru yang kreatif hendaknya dapat menambahkan
sendiri ilustrasi gambarnya. Ilustrasi gambar dapat dibuat sendiri oleh guru
dengan menggambar sesuai bagian isi cerita yang diperlukan atau dapat juga dari
guntingan gambar-gambar majalah.
3. Menggunakan Ilustrasi Gambar dari Buku
Tidak dipungkiri bahwa tersedianya buku-buku cerita yang baik untuk anak
usia dini masih sulit ditemui. Sering kali kita menemukan buku yang memiliki
isi cerita yang baik, namun terlalu panjang dan kurang banyak menampilkan
ilustrasi gambar. Tentunya sulit bagi anak TK untuk mampu mendengarkan cerita
tanpa ilustrasi gambar karena menuntut pemusatan perhatian yang lebih besar
dibandingkan jika anak mendengarkan cerita dari buku bergambar.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, tentunya buku-buku yang bagus yang minim
dengan ilustrasi gambar itu bukan langsung kita abaikan untuk tidak mungkin
lagi kita pakai. Sebagai guru kreatif hendaknya dapat menambahkan sendiri
ilustrasi gambarnya. Teknik bercerita menggunakan ilustrasi gambar dari buku
ini menghindarkan pesan-pesan yang dituturkan akan lebih mudah terserap anak.
Ilustrasi gambar juga akan mengikat perhatian anak terhadap alur cerita yang
ditampilkan.
4. Bercerita Menggunakan Papan Flanel
Bercerita dengan menggunakan papan flannel
hampir serupa dengan teknik bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari
buku. Perbedaan yang paling prinsip dari teknik ini adalah pada penggunaan
papan flannel.
Teknik bercerita dengan menggunakan papan flannel yaitu:
· Letakkan papan flannel di
tempat yang agak tinggi dan berada tepat dihadapan anak.
· Tempelkan gambar atau
foto-foto pada papan flannel satu persatu sesuai dengan alur cerita.
· Bila tokoh cerita sudah tidak
diperlukan untuk bagian-bagian tertentu dari alur cerita, bisa saja dilepaskan
dari papan flannel.
· Pada waktu-waktu berikutnya
dari kegiatan ini, anak dapat dilibatkan untuk menempelkan sendiri gambar atau
foto-foto yang alur ceritanya dapat dikarang bersama-sama dikelas.
5. Bercerita Menggunakan Media Boneka
Teknik bercerita dengan media boneka juga tidak kalah menariknya bagi anak.
Banyak media bonek yang dapat kita pergunakan pada teknik ini, yaitu boneka
tangan dan boneka jari. Guru dapat menyiapkan sendiri berbagai macam media
boneka. Bisa berasal dari bahan/kain/kaus kaki dan tangan untuk boneka tangan
serta dapat pula terbuat dari karton untuk boneka jari.
Teknik bercerita dengan menggunakan boneka dapat pula dikombinasikan dengan
menggunakan panggung, kemudian dikenal dengan metode sandiwara boneka. Kegiatan
bercerita melalui media boneka dengan panggungnya akan meningkatkan aspek-aspek
perkembangan anak yaitu mengembangkan daya kreasi dan imajinasinya,
berkonsentrasi, mengembangkan keterampilan berkomunikasi, belajar bekerjasama,
mengurangi kecemasan diri, memperoleh pengetahuan, mengenalkan tentang alur
kehidupan, dan sadar akan perilakunya.
6. Bercerita sambil Memainkan Jari-jari Tangan
Teknik ini tidak kalah menariknya dengan teknik bercerita yang lain. Dengan
improvisasi yang baik, seorang guru yang piawai akan menikmati teknik sederhana
ini asalkan diikuti kreativitas yang tinggi dalam mengenali ide-ide cerita
sehingga anak tertarik mendengarnya.
B. Bermain
Metode bermain peran yaitu permainan yang
memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda sekitar anak sehinggadapat
mengembangkan daya khayal (imajinasi) dan penghayatan terhadap bahan kegiatan
yang dilaksanakan. Pembelajaran di TK hendaknya terus menerus mengembangkan
imajinasi anak agar mereka terlatih untuk berpikir kritis dan kretaif. Bermain
peran mempunyai makna penting bagi perkembangan anak TK karena dapat
mengembangkan aspek-aspek perkembagan anak yaitu mengembangkan daya khayal
(imajinasi) anak, menggali kretaivitas anak, melatih motorik kasar anak untuk
bergerak, melatih penghayatan anak terhadap peran tertentu, dan menggali
perasaan anak.
C. Sosisodrama
Metode Sosiodrama, yaitu suatu cara memerankan
beberapa peran dalam suatu cerita tertentu yang menuntut integrasi diantara
para pemerannya. Dengan pemikiran bahwa metode ini dapat merupakan kelanjutan
atau puncak dari bercerita maka ada beberapa TK yang mengemas metode ini
sedemikian rupa dan menggunakan sosiodrama sebagai kegiatan pentas akhir tahun
pelajaran disekolah tersebut.
Metode ini dapat dipakai sebagai kegiatan yang
mengutamakan pengembangan kemampuan berekspresi sehingga anak dapat menghayati
berbagai bentuk perasaan juga mengenali daya khayal (imajinasi) dan kreativitas
anak.
D. Demonstrasi
Bagi anak TK, melihat bagaimana suatu kegiatan terjadi secara langsung,
kemudian mereka dapat menirukan apa yang telah mereka lihat tersebut akan lebih
menarik, merangsang perhatian, dan lebih menantangnya dibandingkan bila mereka
hanya mendengar penjelasan guru saja. Manfaat yang dapat diperoleh dari
penggunaan metode demosntrasi adalah pemberian ilustrasi melalui peragaan
diiringi penjelasan kepada anak akan membantu meningkatkan daya pikir anak
terutama dalam mengamati, mengingat, konsentrasi, berpikir konvergen, dan
evaluativ.
E. Pemeberian Tugas
Metode ini secara sengaja diadakan dengan pemberian tugas atau pekerjaan
kepada anak TK untuk diselesaikan dengan baik. Tugas atau pekerjaan itu
diberikan untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas
berdarkan petunujuk langsung yang telah dipersiapkan oleh guru sehingga anak
dapat mengalami secara nyata dan melaksanakan dari awal sampai akhir secara
tuntas. Tugas atau pekerjaan yang diberikan dapat diberikan secara berkelompok
ataupun individual.
Syarat yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan metode pemberian
tugas:
· Pemberian penentuan batasan kepada anak TK
harus jelas.
· Pemberian tugas haruslah singkat dan terperinci,
dan dengan bahasa yang jelas serta sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
· Pemberian tugas dengan anak haruslah diiringi
dengan penjelasan mengapa ia harus mengerjakan tugas itu secara kreatif.
· Pemberian tugas hendaknya memupuk rasa
keberhasilan anak dalam menyelesaikan tugas.
Manfaat penggunaan metode pemberian tugas bila dirancang secara tepat,
proporsional dengan pemberian yang teratur, berkala dan ajeg, antara lain
adalah:
· Memberikan umpan balik bagi guru tentang
kualitas hasil belajar dan pembelajaran di kelas.
· Meningkatkan bagaimana cara belajar yang benar.
· Menanamkan rutinitas kerja, kebiasaan dan sikap
belajar yang positif, kemudian berkembang menjadi pembiasaan belajar
mandiri.
· Membangkitkan minat dan semangat belajar.
F. Proyek
Metode proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan
menghadapkan anak pada persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara
berkelompok. Dengan menggunakan alam sekitar dan / atau kegiatan sehari-hari
sebagai bahan pembahasan, anak diberikan kesempatan berbagi pekerjaan
memecahkan masalah untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam pelaksanaan metode proyek, guru TK bertindak sebagai fasilitator yang
memantau jalannya proses pemecahan masalah sekaligus penyedia alat dan bahan
“proyek” yang sedang disediakan anak. Sebagai fasilitator, guru TK haruslah menciptakan
situasi yang memungkinkan berkembangnya potensi, kretaivitas, dan tanggung
jawab baik secara perorangan maupun kelompok.
G. Karyawisata
Metode karyawisata adalah kunjungan secara langsung ke objek-objek yang
sesuai dengan bahan ajar yang sedang dibahas dikelas. Melalui kunjungan
tersebut anak dapat mengamati langsung sekaligus memperoleh kesan dari
pengamatannya. Melalui karyawisata panca indera anak akan bekerja secara
optimal. Perbendaharaan pengetahuan tentang dunia nyata yang diperolehnya secara
langusng semakin mengembangkan kognisi mereka terutama dalam kemampaun berpkir
konvergen, divergen, dan evaluatif serta mengembangkan afeksi merek terutama
kemampuan sosial, sikap, dan nilai-nilai kemasyarakatan.
Guru Tk yang kretaif dapat mengadakan karyawisata dengan anak muridnya
sebagai puncak dari serangkian kegiatan pembelajaran pada suatu tema tertentu
atau dilakukan sebagai pendukung bagi tema dibahas maupun dibidang-bidang
pengembangan lain terkait dengan konsep-konsep baru yang muncul saat karyawisata
diadakan.
H. Bercakap-cakap
Metode yang menggunakan percakapan dalam bentuk tanya jawab ini
sebaiknya dilakukan dengan banyak arah yaitu tanya jawab antara anak dengan
anak dan antara anak dengan guru. Dengan demikian bercakap-cakap disini sudah
berkembang menjadi suatu dialaog bahkan akan bersifat diskusi karena sudah
dapat melibatkan dua orang atau lebih.
Manfaat penggunaan metode ini antara lain:
· Meningkatkan keberanian anak berbicara.
· Melatih kemampuan anak untuk mendengarkan
pembicaraan dan menangkap pesan orang lain.
· Membangun citra diri/ konsep diri yang positif.
· Meningkatkan perbendaharaan kosakata yang
dimiliki anak.
Sleep Now
BalasHapusSuara Hujan deras untuk Santai, Fokus atau Tidur nyenyak | Suara alam menenangkan Suara Jangkrik
Tidur nyenyak dengan ditemani Bintang Langit Malam dan suara burung serta suara Jangkrik
Dengarkan Suara Hujan 5 menit Jadi Rahasia Tidur Nyenyak | buat Relaksasi Bagi yang Insomnia
Relaksasi Suara Hujan dan Katak untuk Tidur Nyenyak - Relaxing Rain Sounds and Frogs for Good Sleep