Senin, 10 Desember 2012

Metode dan Teknik Bermain Serta Penerapannya

Metode pembelajaran sangat banyak jenisnya, namun tidak semuanya cocok bagi program kegiatan anak TK. Misalnya metode ceramah, kurang cocok karena metode ceramah menurut anak memusatkan perhatian dalam waktu lama, padahal rentang waktu perhatian anak usai dini relatif singkat.
Berdasarkan  pertimbangan karakteristik anak TK yang tidak lepas dari kegiatan bermain, ada beberapa metode dan teknik bermain yang sesuai dan dapat digunakan pada program kegiatan belajar di TK, antara lain sebagai berikut:

A. Bercerita
Bercerita merupakan salah satu metode dan teknik bermain yang banyak dipergunakan di TK. Bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membakan cerita kepada anak secara lisan. Seorang guru TK hendaklah mampu menjadi seorang pendongeng yang baik yang akan menjadikan cerita sebagai kegiatan bermain yang menarik dan dapat menjadikan pengalaman yang unik bagi anak.
Ada beberapa macam teknik bercerita yang dapat digunakan oleh guru, antara lain membaca langsung dari buku, menceritakan dongeng, menggunakan ilustrasi gambar dari buku, menggunakan papan panel, menggunakan media boneka, dan menarikan jar-jari tangan.
1. Membaca Langsung dari Buku Cerita
Seorang guru TK sekurang-kurangnya haruslah menguasai teknik bercerita dengan membacakan langsung dari buku. Adakanlah kegiatan ini dikelas sebanyak 2 sampai 3 kali setiap minggunya. Bisa saja satu cerita dibacakan kembali atau dibacakan secara bertahap/ tidak dituntaskan saat itu juga agar anak penasaran sehingga mereka akan menantikan kegiatan ini dihari berikutnya. Banyak sekali manfaat yang dapat dipetik anak pada kegiatan ini. Khususnya proses baca tulis pada anak TK dapat dimulai pada kegiatan ini. Anak-anak dapat melihat antara hubungan gambar dengan tulisan dan menemukan pula suara/ ejaan/kata.
2. Menceritakan Dongeng
Mendongeng merupakan cara bercerita yang meneruskan warisan budaya dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Dapat dikatakan mendongeng merupakan teknik bercerita yang telah dikenal paling lama. Selain dapat dipergunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kebijakan kepada anak, juga anak dapat ,mengenalkan daerah, budaya, adat istiadat dari tempat dongeng itu berasal. Oleh karena itu dongeng perlu diperhatikan dalam kehidupan anak TK untuk mampu mendengarkan cerita tanpa ilustrasi gambar karena menuntut pemusatan perhatian yang lebih besar dibandingkan bila anak mendengarkan cerita dari buku bergambar. Sebagai guru yang kreatif hendaknya dapat menambahkan sendiri ilustrasi gambarnya. Ilustrasi gambar dapat dibuat sendiri oleh guru dengan menggambar sesuai bagian isi cerita yang diperlukan atau dapat juga dari guntingan gambar-gambar majalah.
3. Menggunakan Ilustrasi Gambar dari Buku
Tidak dipungkiri bahwa tersedianya buku-buku cerita yang baik untuk anak usia dini masih sulit ditemui. Sering kali kita menemukan buku yang memiliki isi cerita yang baik, namun terlalu panjang dan kurang banyak menampilkan ilustrasi gambar. Tentunya sulit bagi anak TK untuk mampu mendengarkan cerita tanpa ilustrasi gambar karena menuntut pemusatan perhatian yang lebih besar dibandingkan jika anak mendengarkan cerita dari buku bergambar.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, tentunya buku-buku yang bagus yang minim dengan ilustrasi gambar itu bukan langsung kita abaikan untuk tidak mungkin lagi kita pakai. Sebagai guru kreatif hendaknya dapat menambahkan sendiri ilustrasi gambarnya. Teknik bercerita menggunakan ilustrasi gambar dari buku ini menghindarkan pesan-pesan yang dituturkan akan lebih mudah terserap anak. Ilustrasi gambar juga akan mengikat perhatian anak terhadap alur cerita yang ditampilkan.
4. Bercerita Menggunakan Papan Flanel
Bercerita dengan menggunakan papan flannel hampir serupa dengan teknik bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku. Perbedaan yang paling prinsip dari teknik ini adalah pada penggunaan papan flannel.
Teknik bercerita dengan menggunakan papan flannel yaitu:
· Letakkan papan flannel di tempat yang agak tinggi dan berada tepat dihadapan anak.
· Tempelkan gambar atau foto-foto pada papan flannel satu persatu sesuai dengan alur cerita.
· Bila tokoh cerita sudah tidak diperlukan untuk bagian-bagian tertentu dari alur cerita, bisa saja dilepaskan dari papan flannel.
· Pada waktu-waktu berikutnya dari kegiatan ini, anak dapat dilibatkan untuk menempelkan sendiri gambar atau foto-foto yang alur ceritanya dapat dikarang bersama-sama dikelas.
5. Bercerita Menggunakan Media Boneka
Teknik bercerita dengan media boneka juga tidak kalah menariknya bagi anak. Banyak media bonek yang dapat kita pergunakan pada teknik ini, yaitu boneka tangan dan boneka jari. Guru dapat menyiapkan sendiri berbagai macam media boneka. Bisa berasal dari bahan/kain/kaus kaki dan tangan untuk boneka tangan serta dapat pula terbuat dari karton untuk boneka jari.
Teknik bercerita dengan menggunakan boneka dapat pula dikombinasikan dengan menggunakan panggung, kemudian dikenal dengan metode sandiwara boneka. Kegiatan bercerita melalui media boneka dengan panggungnya akan meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak yaitu mengembangkan daya kreasi dan imajinasinya, berkonsentrasi, mengembangkan keterampilan berkomunikasi, belajar bekerjasama, mengurangi kecemasan diri, memperoleh pengetahuan, mengenalkan tentang alur kehidupan, dan sadar akan perilakunya.
6. Bercerita sambil  Memainkan Jari-jari Tangan
Teknik ini tidak kalah menariknya dengan teknik bercerita yang lain. Dengan improvisasi yang baik, seorang guru yang piawai akan menikmati teknik sederhana ini asalkan diikuti kreativitas yang tinggi dalam mengenali ide-ide cerita sehingga anak tertarik mendengarnya.
B. Bermain
Metode bermain peran yaitu  permainan yang memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda sekitar anak sehinggadapat mengembangkan daya khayal (imajinasi) dan penghayatan terhadap bahan kegiatan yang dilaksanakan. Pembelajaran di TK hendaknya terus menerus mengembangkan imajinasi anak agar mereka terlatih untuk berpikir kritis dan kretaif. Bermain peran mempunyai makna penting bagi perkembangan anak TK karena dapat mengembangkan aspek-aspek perkembagan anak yaitu mengembangkan daya khayal (imajinasi) anak, menggali kretaivitas anak, melatih motorik kasar anak untuk bergerak, melatih penghayatan anak terhadap peran tertentu, dan menggali perasaan anak.
C. Sosisodrama
Metode Sosiodrama, yaitu suatu cara memerankan beberapa peran dalam suatu cerita tertentu yang menuntut integrasi diantara para pemerannya. Dengan pemikiran bahwa metode ini dapat merupakan kelanjutan atau puncak dari bercerita maka ada beberapa TK yang mengemas metode ini sedemikian rupa dan menggunakan sosiodrama sebagai kegiatan pentas akhir tahun pelajaran disekolah tersebut.
Metode ini dapat dipakai sebagai kegiatan yang mengutamakan pengembangan kemampuan berekspresi sehingga anak dapat menghayati berbagai bentuk perasaan juga mengenali daya khayal (imajinasi) dan kreativitas anak.
D. Demonstrasi
Bagi anak TK, melihat bagaimana suatu kegiatan terjadi secara langsung, kemudian mereka dapat menirukan apa yang telah mereka lihat tersebut akan lebih menarik, merangsang perhatian, dan lebih menantangnya dibandingkan bila mereka hanya mendengar penjelasan guru saja. Manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan metode demosntrasi  adalah pemberian ilustrasi melalui peragaan diiringi penjelasan kepada anak akan membantu meningkatkan daya pikir anak terutama dalam  mengamati, mengingat, konsentrasi, berpikir konvergen, dan evaluativ.
E. Pemeberian Tugas
Metode ini secara sengaja diadakan dengan pemberian tugas atau pekerjaan kepada anak TK untuk diselesaikan dengan baik. Tugas atau pekerjaan itu  diberikan untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas berdarkan petunujuk langsung yang telah dipersiapkan oleh guru sehingga anak dapat mengalami secara nyata dan melaksanakan dari awal sampai akhir secara tuntas. Tugas atau pekerjaan yang diberikan dapat diberikan secara berkelompok ataupun individual.
Syarat yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan metode pemberian tugas:
· Pemberian penentuan batasan kepada anak TK  harus jelas.
· Pemberian tugas haruslah singkat dan terperinci, dan dengan bahasa yang jelas serta sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
· Pemberian tugas dengan anak haruslah diiringi dengan penjelasan mengapa ia harus mengerjakan tugas itu secara kreatif.
· Pemberian tugas hendaknya memupuk rasa keberhasilan anak dalam menyelesaikan tugas.
  Manfaat penggunaan metode pemberian tugas bila dirancang secara tepat, proporsional dengan pemberian yang teratur, berkala dan ajeg, antara lain adalah:

· Memberikan umpan balik bagi guru tentang kualitas hasil belajar dan pembelajaran di kelas.
· Meningkatkan bagaimana cara belajar yang benar.
· Menanamkan rutinitas kerja, kebiasaan dan sikap belajar yang  positif, kemudian berkembang menjadi pembiasaan belajar mandiri.
· Membangkitkan minat dan semangat belajar.
F. Proyek
Metode proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak pada persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok. Dengan menggunakan alam sekitar dan / atau kegiatan sehari-hari sebagai bahan pembahasan, anak diberikan kesempatan berbagi pekerjaan memecahkan masalah untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam pelaksanaan metode proyek, guru TK bertindak sebagai fasilitator yang memantau jalannya proses pemecahan masalah sekaligus penyedia alat dan bahan “proyek” yang sedang disediakan anak. Sebagai fasilitator, guru TK haruslah menciptakan situasi yang memungkinkan berkembangnya potensi, kretaivitas, dan tanggung jawab baik secara perorangan maupun kelompok.
G. Karyawisata
Metode karyawisata adalah kunjungan secara langsung ke objek-objek yang sesuai dengan bahan ajar yang sedang dibahas dikelas. Melalui kunjungan tersebut anak dapat mengamati langsung sekaligus memperoleh kesan dari pengamatannya.  Melalui karyawisata panca indera anak akan bekerja secara optimal. Perbendaharaan pengetahuan tentang dunia nyata yang diperolehnya secara langusng semakin mengembangkan kognisi mereka terutama dalam kemampaun berpkir konvergen, divergen, dan evaluatif serta mengembangkan afeksi merek terutama kemampuan sosial, sikap, dan nilai-nilai kemasyarakatan.
Guru Tk yang kretaif dapat mengadakan karyawisata dengan anak muridnya sebagai puncak dari serangkian kegiatan pembelajaran pada suatu tema tertentu atau dilakukan sebagai pendukung bagi tema dibahas maupun dibidang-bidang pengembangan lain terkait dengan konsep-konsep baru yang muncul saat karyawisata diadakan.
H. Bercakap-cakap
Metode yang  menggunakan percakapan dalam bentuk tanya jawab ini sebaiknya dilakukan dengan banyak arah yaitu tanya jawab antara anak dengan anak dan antara anak dengan guru. Dengan demikian bercakap-cakap disini sudah berkembang menjadi suatu dialaog bahkan akan bersifat diskusi karena sudah dapat melibatkan dua orang atau lebih.
Manfaat penggunaan metode ini antara lain:
· Meningkatkan keberanian anak berbicara.
· Melatih kemampuan anak untuk mendengarkan pembicaraan dan menangkap pesan orang lain.
· Membangun citra diri/ konsep diri yang positif.
· Meningkatkan perbendaharaan kosakata yang dimiliki anak.


 

 

1 komentar: